News  

Harga Minyak ‘Meroket’ Usai Fasilitas Arab Saudi Dihantam Rudal

Jakarta – Harga minyak dunia sempat naik di atas $ 70 per barel untuk pertama kalinya dalam 14 bulan. Kenaikan itu terjadi setelah Arab Saudi, pengekspor minyak utama dunia, mengalami serangan drone terhadap salah satu tempat penyimpanan minyaknya.

Melansir Financial Times, Selasa (9/3/2021), serangan pesawat tak berawak dari laut terjadi terhadap tangki penyimpanan minyak bumi di Ras Tanura pada Minggu pagi. Itu merupakan tempat salah satu pelabuhan pengiriman minyak terbesar di dunia.

Pada malam hari, pecahan peluru dari rudal balistik jatuh di Dhahran, tempat perusahaan minyak negara Saudi Aramco bermarkas dan dekat tempat tinggal ribuan karyawan dan keluarga mereka.

Sementara kementerian energi Arab Saudi mengatakan serangan itu tidak mengakibatkan korban luka ataupun kehilangan nyawa, bahkan harta benda. Seseorang yang mengetahui kejadian tersebut mengatakan tidak ada produksi yang terpengaruh. Meskipun serangan tersebut masih meresahkan pasar minyak yang telah pulih dengan kuat dalam beberapa bulan terakhir.

Minyak mentah Brent, patokan internasional, naik sebanyak 2,9% menjadi US$ 71,38 per barel pada Senin pagi di Asia. Sementara West Texas Intermediate, patokan minyak AS, naik dengan jumlah yang sama ke level tertinggi US$ 67,98 per barel. Meskipun akhirnya kedua patokan harga minyak itu kembali turun, Brent tergelincir ke US$ 68,77 dan WTI beringsut lebih rendah ke US$ 65,49.

Kelompok Houthi yang merupakan sekutu Iran di Yaman mengaku bertanggung jawab atas serangan itu. Mereka juga mengaku menjadikan kota-kota di Saudi sebagai sasaran seperti Dammam, Asir dan Jazan.

Seorang juru bicara militer Houthi mengatakan kelompok itu telah menembakkan 14 drone bermuatan bom dan delapan rudal balistik dalam serangan yang diberi nama operasi di jantung Arab Saudi.

Amrita Sen dari Energy Aspects menekankan bahwa sementara serangan langsung pada pasokan minyak tampaknya telah dihindari. Meskipun ancaman terhadap pasar masih akan ditanggapi dengan serius oleh para pedagang minyak.

“Harga minyak sudah berada pada pijakan yang kuat setelah Arab Saudi dan keputusan OPEC pekan lalu untuk tetap membatasi produksi,” katanya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *