Melawan Sejarah, Piala Dunia 2022 Terancam Sepi

Gelaran Piala Dunia 2022 di Qatar akan resmi dimulai dalam hitungan jam. Namun, keriuhan dan hype yang biasa bergema sebelum Piala Dunia seperti lenyap tahun ini.

Atmosfer Piala Dunia yang biasanya hadir dalam alunan theme song, hilir mudiknya iklan bertema Piala Dunia, keriuhan di media sosial, ataupun promosi nonton bareng (nobar) belum kencang terasa hingga sehari sebelum Piala Dunia 2022 digelar.

Ada sejumlah alasan mengapa Piala Dunia 2022 Qatar tidak seramai pada tahun-tahun sebelumnya.  Waktu penyelenggaraan yang tak biasa, isu hak asasi manusia (HAM), banyaknya kontroversi terkait tuan rumah, hingga banyaknya platform yang menyediakan siaran Piala Dunia menjadi alasan mengapa Piala Dunia tahun ini seperti lebih sepi.

Seperti diketahui, kick-off Piala Dunia 2022 akan dimulai pada Minggu (20/11/2022) sementara final akan dilangsungkan pada 18 Desember mendatang.

Opening ceremony akan digelar di Al Bayt Stadium, Al Khor, pada pukul 21:42 WIB dengan dimeriahkan sejumlah penyanyi seperti pentolan BTS Jungkook dan penyanyi India Nora Fatehi.  Opening ceremony akan dilanjutkan dengan pertandingan perdana yang mempertemukan tuan rumah Qatar melawan Ekuador.

Piala Dunia 2022 akan melibatkan 32 tim dengan total pertandingan sebanyak 64 di delapan stadium.

Tahun ini akan menjadi event pertama Piala Dunia yang digelar pada akhir tahun atau menjelang musim dingin.  Dalam 22 penyelenggaraan Piala Dunia yang sudah berlangsung sejak 1930, event tersebut selalu digelar menjelang atau selama musim panas yakni antara Mei, Juni, dan Juli. Pada bulan-bulan tersebut, liga sepak bola sudah mengakhiri perjalanan satu musimnya.

Waktu penyelenggaraan Piala Dunia 2022 pada Desember yang tak umum ini juga yang membuat kemeriahan Piala Dunia di Qatar seolah tenggelam. Pasalnya, Piala Dunia berlangsung saat liga-liga sepak bola di dunia masih berjalan. Liga-liga pun terpaksa berhenti di tengah musim.

Liga Premier Inggris, misalnya, baru menyelesaikan pekan ke-15 pada 13 November lalu atau hanya berjarak tujuh hari dari perhelatan Piala Dunia.

Saat mood atau atmosfer kerasnya persaingan di liga lokal masih sangat terasa, Piala Dunia tiba-tiba hadir. Jeda waktu yang sangat sedikit ini juga membuat persiapan tim nasional sangat mepet menjelang Piala Dunia.

Pada penyelenggaraan sebelumnya, atmosfer Piala Dunia sudah dibangun setidaknya sebulan sebelumnya. Pertandingan persahabatan atau drama seputar persiapan tim nasional akan mewarnai banyak pemberitaan yang membangun atmosfer tersebut.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *